Perbedaan Full-Stack Developer dan Specialization Developer
بسم الله الرحمن الرحيم
Di dunia pengembangan web, ada dua tipe pengembang yaitu: full-stack dan spesialisasi. Keduanya memiliki perbedaan mendasar yang perlu anda ketahui.
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, pada kesempatan kali ini kita akan membahas perbedaan antara dua tipe pengembang tersebut.
Tipe pengembang full-stack adalah orang yang memahami keseluruhan lapisan dari arsitektur web. Mulai dari pengembangan front-end, pengembangan back-end, hingga ke operasional infrastruktur (DevOps). Biasanya mereka menguasai ketrampilan HTML, CSS, dan JavaScript. Lalu mereka juga menguasai salah satu bahasa pemrograman di sisi server, seperti PHP, Ruby, Python, Java, dan sebagainya. Mereka pun memiliki kemampuan mengkonfigurasi server, otomatisasi infrastruktur, dan sebagainya. Full-stack developer memang keren karena kita dapat mempelajari semua ilmu yang membangun sebuah web, namun disisi lain Full-stack developer juga mempunyai kelemahan pengetahuannya terhadap satu teknologi atau satu lapisan web biasanya tidak dalam. Jadi hanya mengetahui luarnya saja. Oleh karena itu terkadang mereka disebut sebagai jack of all trades, master of none.
Secara umum fullstack developer harus memilki kemampuan dasar yaitu:
- Mengetahui kerja server, jaringan, dan hosting
- Data Modeling
- Business Logic
- API Layer
- User Interface
- User Experience
- Memahami apa yang dibutuhkan server dan client dalam bisnis
Sebaliknya ada juga tipe pengembang yang menspesialisasikan dirinya di bidang tertentu. Misal front-end saja, back-end saja, iOS saja, Android saja, atau bidang operasional infrastruktur saja. Mereka memiliki keunggulan pengetahuan yang sangat dalam pada satu bidang yang mereka tekuni. Mulai dari teknik, alat bantu otomatisasi proyek, hingga ke bahasa pemrograman yang berhubungan dengan bidang yang didalami. Kekurangannya tentu para pengembang spesialisasi ini cuma paham 1 bidang saja.
Kesimpulan :
Jadi fullstack developer adalah orang yang memiliki berbagai kemampuan untuk membangun sebuah softwarea atau produk dari mulai tampilan hingga latar belakang sistemnya, namun untuk jadi fullstack developer butuh waktu yang lama karena kemampuan yang dimiliki macam - macam dan harus mempelajari ilmu di berbagai bidang, menurut saya lebih baik mendalami beberapa bidang aja karena dengan mendalami suatu bidang maka kita akan dikenal sebagai seorang spesialist yang ahli dalam bidang tertentu. Tetapi menjadi Full-stack developer juga ada baiknya, kita bisa menjadi lebih tahu tentang web developer secara keseluruhan.
No comments:
Post a Comment